Rabu, 10 Oktober 2012

Pasar Uang dan Valuta Asing

  • Pasar Uang
Pasar uang adalah suatu kelompok  pasar dimana instrumen kredit jangka pendek, yang umumnya berkualitas tinggi diperjualbelikan. Fungsi pasar uang sebagai sarana alternatif bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun untuk menempatkan dana atas kelebihan likuiditasnya.

 Fungsi dari Pasar Uang
  1. Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya;
  2. Memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU); dan
  3. Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.
Ciri-ciri Pasar Uang
  1. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.
  2. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.
  3. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.

  • Pasar Valuta Asing
Pasar valuta asing adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-transaksi keuangan perdagangan dan keuangan internasional. Transaksivalas (foreign exchange transaction) adalah pertukaran suatu mata uang dengan mata uang lain.

 `Fungsi pokok pasar valuta asing (lalu-lintas pembayaran internasional), yaitu:
  1. Mempermudah pertukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain. Proses penukaran atau pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan sistem clearing seperti halnya yang dilakukan oleh bank-bank serta pedagang.
  2. Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu segera diselesaikan pembayaran atau penyerahan barangnya, maka pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli dengan kredit.
  3. Memungkinkan dilakukannya hedging. Seorang pedagang melakukan hedging apabila dia pada saat yang sama melakukan transaksi jual beli valuta asing yang berbeda, untuk menghilangkan/mengurangi resiko kerugian akibat perubahan kurs.
 
photo by FreeDigitalPhotos.net 
 
Bisnis Valuta Asing
FOREX Trading atau yang lebih dikenal dengan Bursa Valas (Valuta Asing) merupakan suatu jenis perdagangan/transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan. Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi, Forex trading telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (Return Of Investment atau kembalinya nilai investasi yang telah kita tanam) serta profit yang akan didapat bisa melebihi rata-rata perdagangan pada umumnya (biasanya rata-rata return berkisar lebih dari 5% - 10% per bulannya, bahkan bisa mencapai lebih dari 100% per bulannya untuk professional trader).

Akibat pergerakan yang cepat tersebut, maka trading valas/forex trading juga beresiko tinggi apabila anda tidak mempunyai pengetahuan yang cukup serta pengaturan manajemen keuangan dengan baik. Investasi perdagangan valas (forex trading) online, memberikan alternatif income yang menjanjikan.
  • Mempunyai skala global yaitu mengikuti kemajuan teknologi.
  • Mudah karena bisa dilakukan langsung via Internet menggunakan komputer
  • Murah karena modal minimal tidak sampai puluhan juta rupiah
  • Fleksibel karena dimanapun anda berada asal terhubung ke jaringan anda bisa berbisnis
  • Unik karena banyak dari masyarakat kita yang belum mengetahuinya sehingga mempunyai prospek yang bagus.

 
 

Sabtu, 06 Oktober 2012

Peranan TI di Bidang Perbankan

Peranan TI di Bidang Perbankan


Banyak hal dalam dunia perbankan yang memanfaatkan teknologi informasi untuk menjalankan aktifitasnya, dengan pemanfaatan tersebut menjadikan kegiatan ekonomi bisa berjalan dengan lancar dan sistematis.Adapun contoh peranan teknologi informasi dalam dunia perbankan yaitu :

1. ATM (Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri)

    Saluran e-Banking paling populer yang kita kenal. Setiap kita pasti mempunyai kartu ATM dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur tradisional ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan tunai. Dalam perkembangannya, fitur semakin bertambah yang memungkinkan untuk melakukan pemindah bukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan yang terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching jaringan ATM). Selain bertransaksi melalui mesin ATM, kartu ATM dapat pula digunakan untuk berbelanja di tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai kartu debit. Bila kita mengenal ATM sebagai mesin untuk mengambil uang, belakangan muncul pula ATM yang dapat menerima setoran uang, yang dikenal pula sebagai Cash Deposit Machine/CDM.

2. Phone Banking

     Saluran yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya lazim diakses melalui telepon rumah, namun seiring dengan makin populernya telepon genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses khusus via HP bertarif panggilan flat dari manapun nasabah berada. Pada awalnya, layanan Phone Banking hanya bersifat informasi yaitu untuk informasi jasa/produk bank dan informasi saldo rekening serta dilayani oleh Customer Service Operator/CSO. Namun profilnya kemudian berkembang untuk transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain; serta dilayani oleh Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih praktis ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa melakukan berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.

3. Internet Banking

     Saluran teranyar e-Banking yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi yang dapat dilakukan sama dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk bank, informasi saldo rekening, transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi secara lengkap tertampang di layar komputer/PC atau PDA

4. SMS/m-Banking

     Saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone Banking, yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan perintah SMS. Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo rekening, pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), dan pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya pada dasarnya dapat pula dilakukan, namun tergantung pada akses yang dapat diberikan bank. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam prakteknya agak merepotkan karena nasabah harus menghapal kode-kode transaksi dalam pengetikan sms, kecuali pada bank yang melakukan kerjasama dengan operator seluler, menyediakan akses banking menu - Sim Tool Kit (STK) pada simcardnya.
Di balik kemudahan e-Banking tersimpan pula resiko, untuk itu diperlukan pengaman yang baik. Lazimnya untuk ATM, nasabah diberikan kartu ATM dan kode rahasia pribadi (PIN); sedangkan untuk Phone Banking, Internet Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah diberikan kode pengenal (userid) dan PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking, pada bank tertentu diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN acak/random. Sedangkan untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan nomor HP yang digunakan

  • E-Commerce

        Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.

  • M- Dagang
          M-dagang atau M-Commerce (Mobile-Commerce, mCommerce) adalah sistem perdagangan elektronik (e-Commerce) dengan menggunakan peralatan portabel/mobile seperti: telepon genggam, telepon pintar, PDA, notebook, dan lain lain. Pada saat pengguna komputer berpindah dari satu tempat ke tempat lain (sewaktu berada dalam mobil, misalnya), pengguna komputer tersebut dapat melakukan transaksi jual beli produk di Internet dengan menggunakan sistem m-dagang ini. Selain m-dagang, istilah lain yang sering dipakai adalah m-bisnis (Mobile Business atau m-business).
Dasarnya, m-dagang adalah gabungan dari perdagangan elektronik (e-dagang) dengan mobile computing. Bisa dikatakan bahwa m-dagang ini adalah e-dagang yang berada dalam lingkungan nirkabel. Seperti halnya e-dagang pada umumnya, penggunaan m-dagang bisa ditransaksikan melalui Internet, jaringan komunikasi pribadi, kartu pintar, dan infrastruktur lainnya. M-dagang membuka peluang untuk memberikan layanan baru bagi customer yang telah ada, dan untuk menarik customer baru.


  • L-dagang atau L-Commerce

          L-dagang atau L-Commerce (Location based-Commerce) adalah sistem perdagangan elektronik (e-Commerce) yang menekankan pada pencarian informasi yang dihasilkan oleh peralatan GPS (Global Positioning Systems) dan satelit. Berbeda dengan m-dagang yang lebih menekankan pada aspek pemakaian peralatan mobile, maka L-dagang bisa menggunakan baik peralatan mobile maupun komputer jenis desktop.
Salah satu contoh yang sering dijumpai dalam L-dagang adalah pencarian informasi mengenai letak restoran yang terdekat dengan tempat pengguna Internet tersebut berada. Contoh lain dari L-dagang adalah sistem penelusuran paket pengiriman barang yang dikirim lewat perusahaan UPS atau Federal Express di Amerika Serikat. Namun sekarang, L-dagang juga sudah mulai dipakai untuk melihat waktu kedatangan bis kota secara tepat di suatu halte bis tertentu, yang sangat bermanfaat pada saat musim dingin yang mencekam tiba.


Rabu, 03 Oktober 2012

TEKNOLOGI INFORMASI PADA BANK SYARIAH 

Perkembangan Teknologi Informasi yang sangat pesat membawa dampak pada berbagai sendi kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah terhadap sistem pembayaran yang sudah mulai menggeser preferensi penggunaan uang kertas (uang tunai) kepada sistem pembayaran non-tunai.
Sistem pembayaran di Indonesia sejauh ini masih didominasi oleh transaksi uang kertas. Namun perlahan tapi pasti, jumlah pengguna uang elektronik di Indonesia meningkat tajam karena memberikan kepraktisan bagi penggunanya. Bank Indonesia juga mendorong perkembangan e-money ini untuk mewujudkan less cash society.
Perkembangan sistem pembayaran non-tunai di luar negeri yang semakin mengarah pada less cash society juga turut memberikan andil dalam perubahan perilaku gaya hidup dan transaksi ekonomi para pelaku ekonomi khususnya di beberapa kota besar di Indonesia. Perkembangan sistem pembayaran non-tunai ini, secara teoritis maupun secara empiris tidak terlepas dari perkembangan kegiatan perekonomian yang menghendaki efektivitas dan efisiensi yang tinggi serta kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Sehingga erat kaitannya antara terwujudnya less cash society dengan kecanggihan teknologi informasi.
Perkembangan teknologi informasi di perbankan membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi memicu adanya transaksi non-tunai atau less cash society contohnya electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan internet banking.
Beberapa tahun terakhir, masyarakat sudah mulai memanfatkan instrumen e-money (uang elektronik) untuk pembayaran yang bersifat mikro. Dalam suatu diskusi terungkap bahwa sistem pembayaran di Indonesia sejauh ini masih didominasi oleh transaksi uang kertas. Perlahan tapi pasti, jumlah pengguna uang elektronik di Indonesia meningkat tajam karena memberikan kepraktisan bagi penggunanya. Bank Indonesia juga mendorong perkembangan e-Money ini untuk mewujudkan less cash society.
Perkembangan teknologi informasi yang pesat memungkinkan munculnya berbagai instrumen pembayaran yang inovatif, aman, efisien dan mudah digunakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, dipastikan bahwa semakin canggih dan pesatnya perkembangan teknologi, semakin cepat mendukung terbentuknya less cash society.
Penulisan kaya tulis ini memberikan pengetahuan yang komprehensif bagaimana kondisi teknologi informasi serta kesiapan Bank Syariah untuk mendukung less cash society agar mampu bersaing dengan lembaga keuangan lainnya, dimana kemampuan teknologi informasi pada lembaga keuangan tersebut sudah sangat pesat dan tidak dapat diragukan lagi kecanggihannya.
sumber: http://festivalilmiah.uns.ac.id/2012/04/30/teknologi-informasi-pada-bank-syariah-untuk-mendukung-less-cash-society/